a. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah dasar merupakan penanaman seperangkat
pengetahuan yang diperoleh
siswa melalui pengalaman
belajarnya di sekolah. Dengan kata lain pendidikan di sekolah dasar (SD)
merupakan pengetahuan dasar
untuk melanjutkan
kejenjang pendidikan berikutnya.
Pendidikan
menjadi kebutuhan yang
primer, karena dengan arus globalisasi yang semakin pesat, manusia harus dapat mengikuti perkembangan zaman.
Salah
satu cara yang ditempuh
adalah dengan belajar. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang harus dipelajari siswa,
dengan belajar matematika diharapkan siswa
dapat memperoleh berbagai macam
bekal dalam menghadapi tantangan dalam era global. Hakikat
belajar merupakan
salah satu bentuk
kegiatan individu dalam usaha
untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan setiap
kegiatan pembelajaran
adalah untuk memperoleh
hasil yang optimal. Kegiatan ini akan tercapai jika siswa
sebagai subjek terlibat
secara aktif
baik fisik maupun emosinya dalam pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang
biasa diterapkan guru dalam kelas di SDN 6 Bulango Selatan
adalah metode ceramah. Pembelajaran matematika
dengan metode
ceramah cenderung
meminimalkan keterlibatan siswa dalam belajar dan siswa menjadi kurang aktif. Kebiasaan bersikap pasif dalam pembelajaran dapat mengakibatkan sebagian besar siswa
takut dan malu bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang atau belum dipahami. Dengan demikian, suasana pembelajaran di kelas menjadi
sangat monoton dan kurang menarik. Kenyataan
ini nampak pada siswa kelas
V di SDN 6
Bulango Selatan, sebagian siswa
mengalami kesulitan belajar terutama
pada mata pelajaran
matematika. Banyak soal-soal matematika
yang
diberikan guru
tidak
dapat
dijawab dengan baik dan benar. Hal
ini menyebabkan pembelajaran belum maksimal dan menimbulkan anggapan dari siswa bahwa
matematika sangat sukar dan sulit sehingga
ketuntasan belajar siswa
tidak tercapai.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memegang peranan penting
dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal, dan merupakan pelengkap dari
proses pembelajaran
secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian-uraian
diatas, maka
peneliti mengangkat judul
“Deskripsi penerapan model pembelajaran
kooperatif
tipe stad dalam
pembelajaran matematika
di kelas V SDN 6 bulango selatan kabupaten bone
bolango”
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di
Kelas
V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di
Kelas
V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango.
C. Analisis Review
Menurut saya
pendahuluan dalam penelitian ini suah cukup baik karena:
·
Mampu memberi gambaran, atau menjelaskan fakta, fenomena,
kesenjangan antara harapan dan kenyataan terkait masalah yang terjadi dalam proses
pembelajaran matemtika di Matematika Di
Kelas
V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango.
·
Sesuai dengan
aturan penyusunan pendahuluan yng benar yakni disusun dalam pola umum
khus yaitu peneliti mulai menjelaskan informasi yang bersifat umum sampai pada informasi yang bersifat khusus,
atau dalam bentuk piramida terbalik.
·
Pendahuluan ini juga relevan antara latar belakang, tujuan
dan masalah penelitian.
·
Latar belakang memuat sumber
teori sebagai dasar pemikiran dalam penyusunan penelitian ini, sehingga
meningkatkan obyektifitas penelitian dan memperkuat argumentasi peneliti
|